SYIAR DEBAR ‘Kasih Sayang Tuhan Tidak Mengenal Hari’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA

DEBAR.COM.-DEPOK- Kasih Sayang adalah salah satu keyword dalam ajaran Islam. Dalam sebuah hadis Qudsi disebutkan “Orang-orang yang penyayang akan disanyangi oleh Sang Maha Penyanyang, sayangilah siapa yang ada di bumi, maka kalian akan disayangi oleh yang ada di langit”. Sifat kasih sayang Sang Maha Penyayang bahkan menjadi pasword diterimanya sebuah amalan, sebagaimana diriwayatkan “Setiap amalan yang tidak dimulai dengan lafadz bismillah (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) maka ia ditolak”.

Dengan fakta bahwa kasih sayang itu adalah ruh Islam, ternyata masih banyak generasi muslim yang terjerumus dalam tradisi kasih sayang semu ala Valentine di tanggal 14 Februari. Mengapa semu? Pertama, Karena kasih sayang versi Valentine sejatinya telah menjadi industri. Ya, industri coklat, bunga juga kartu ucapan “happy Valentine”. Valentine tidak digerakkan dengan ruh kasih sayang, tetapi ia dipropagandakan salah satunya oleh pengusaha coklat, buktinya, data salah satu marketplace Indonesia menyebutkan bahwa penjualan coklat naik 650 persen ketika Valentine.

Kedua, dan ini lebih mengerikan, bahwa Valentine menjadi moment zina. Dengan adanya hari Valentine, seakan dua insan yang sedang dimabuk asmara dengan jalan yang tidak halal diberikan momentnya untuk memadu kasih. Lihat saja banyak hotel yang menawarkan paket khusus ketika Valentine. Pengusaha hotel punya kepentingan ekonomi, dan para pemadu kasih membutuhkan fasilitas, inilah simbiosis mutualisme, sayangnya dalam hal kemaksiatan. Ditambah lagi industri kondom yang juga mendapatkan momentnya.

Secara sederhana, Valentine umumnya berputar pada dua hal, industri dan kemaksiatan. Mungkin sebagian kecil orang tidak seperti itu, tetapi minimal meramaikan hari Valentine adalah bentuk kelatahan kita, jika kita adalah muslim. Cukuplah bagi kita Rasulullah saw yang statusnya adalah “Rahmatan lil ‘alamin” (kasih sayang bagi seluruh alam). Jika seorang suami begitu mengasihi istrinya karena Rasulullah saw, maka kasih sayang itu akan mendatangkan rahmat Allah swt, tetapi tidak jika motivasinya Valentine.

Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk senantiasa berkasih sayang, bukan hanya kepada manusia, tetapi bahkan kepada hewan. Bahkan ketika hendak menyembelih, Rasulullah saw mewasiatkan agar menyamankan hewan qurban, tidak menginjak dan sebagainya. Tetapi ketidak pahaman kita hingga latah merayakan Valentine bukan hanya tidak berpahala, tetapi justri terlibat dalam propaganda bisnis dan kemaksiatan. Mudah-mudahan kita selalu diberi bimbingan-Nya.(MUKHRIJ/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button