Mohammad Idris: 71 Ribu KK di Depok Bakal Terima Bansos

DEBAR.COM.-DEPOK- Wali Kota Depok mengatakan jumlah warga yang bakal menerima Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Dana APBD Kota Depok diperkirakan mencapai 71 ribu kepala keluarga (KK) mengahadapi tanggap darurat Covid-19 sekarang ini.

“Hasil pendataan yang ada hanya sekitar 71 ribu KK dari jumlah total 2,4 juta jiwa penduduk Kota Depok yang akan menerima bansos tersebut baik dari pemerintah pusat, propinsi Jabar dan APBD Kota Depok,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, Kamis (09/04/2020).

Memang agak susah juga sekarang ini, imbuh dia, karena tanggapan atau image di masyarakat Kota Depok yang bakal menerima Bansos dari informasi yang beredar di selama ini adalah seluruh warga Kota Depok. “Jelas itu adalah salah karena yang bakal menerima Bansos tersebut warga yang telah didaftar dan dicek pihak RT dan RW yang telah membentuk Kampung Siaga Covid-19 tingkat RW,” tuturnya.

Masyarakat yang bakal menerima bantuan tersebutt adalah warga yang telah didata dan didaftar pihak Kampung Siaga Covid-19 tingkat RW yang dipantau langsung camat setempat. “Mereka yang menerima Bansos adalah warga miskin yang terdampak tanggap darurat Covid-19 dan diserahkannya secara door to door atau dari pintu ke pintu secara langsung oleh petugas di tingkat RT,” tambahnya.

Bahkan, imbuh dia, banyaknya masyarakat di Kota Depok tentunya yang akan mendapatkan perhatian pihak pengurus Kampung Siaga Covid -19 tingkat RW ini dikhususkan daerah yang memiliki warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

JUMLAH PENUMPANG DIKURANGI

Berkaitan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Jumat (10/04/2020) di DKI Jakarta, tambah Mohammad Idris, pihaknya masih belum melakukan pembatasan terhadap angkutan umum seperti bus dan angkutan kota (Angkot). Namun yang harus mendapatkan perhatian khusus adalah keberadaan kereta commuter Bogor-Jakarta karena jumlah penggunannya paling banyak.

Selain paling banyak pandemi penyebaran Covid -19 sangat besar sehingga mengusulkan jumlah calon penumpang di setiap gerbong KRL atau kereta commuter line harus dibatasi seperti dari sebelumnya satu gerbong jumlah penumpang 50 orang dikurangi menjadi 20 orang saja setiap gerbong.

“Pandemi penyebaran Covid-19 dari penumpang kereta sangat tinggi karena hampir sebagian besar calon penumpang kereta itu berdomisili di sejumlah kompleks perumahan yang berdekatan dengan stasiun,” tuturnya yang menambahkan diharapkan usulan ini dapat diterima dan kegiatan PSBB berjalan lancar untuk keselamatan jutaan masyarakat di wilayah Bodetabek. (AP/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button