NGOPI BARENG JIACEP ‘Kesadaran Diri Penting Menjaga Kesehatan di Masa Pandemi Covid -19’
DEBAR.COM.-DEPOK- PENYEBARAN Covid -19 yang semakin masif membuat DKI Jakarta bersiap memperketat kembali laju masyarakat setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikendorkan. Bahkan untuk Kota Depok sendiri masih ada sekitar 48 kelurahan yang dinyatakan zona merah terkait penyebaran Covid -19 belakangan ini hingga dilakukan jam buka tutup usaha di seluruh tempat…
Melihat hal ini tentunya masyarakat harus tetap waspada karena penyakit kasat mata ini memang ada dan terbukti sudah ada sekitar 92 orang yang meninggal dunia positif Covid -19.. Seharusnya Pemkot Depok lebih tegas mengambil langkah bukan hanya sebatas himbauan dan sosialisasi saja.. Lonjakan jumlah pasien Covid -19 terus bertambah setiap hari data hingga Kamis (10/09/2020) tercatat 2.698 orang positif Covid -19.. Bukan main…
Bercermin dari data terkait penyebaran Covid -19 sudah seharusnya menjelang Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang harus mengikuti protokol kesehatan yang telah diterapkan… Pasalnya, tidak hanya jumlah orang yang meninggal tiap hari ada termasuk orang yang positif Covid -19 namun sejumlah kantor pelayanan masyarakat ditutup sepekan akibat penyebaran Covid -19.
Ada beberapa kantor pelayanan yang harus ditutup sepekan akibat penyebaran Covid -19 antara lain kantor Kecamatan Sukmajaya, Cipayung, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Bojongsari, gedung Perpustakaan, gedung Balaikota Depok hingga gedung DPRD Depok. Ini tentunya menunjukan penyebaran Covid -19 semakin menggila…
Namun kondisi itu tidak mempengaruhi aktivitas deklarasi pasangan calon (Paslon) maupun pendafataran ke kantor KPU Kota Depok… Bayangkan ratusan simpatisan dan kader ke dua Paslon yang mendeklarasikan diri maju dalam Pilkada serentak Kota Depok baik di Warung Betawi Ngumpul, Jl. Tanah Baru maupun Hotel Bumi Wiyata, Jl. Raya Margonda tetap saja tumplek blek massa…
Hanya yang membedakan kalau deklarasi Paslon Wali Kota Pradi Supriatna dan Wakil Wali Kota Afifah Alia di Warung Betawi Ngumpul terkesan kerakyatan atau sederhana tanpa protokol kesehatan… Untuk deklarasi Paslon Wali Kota Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono agak mewah karena dihotel yang mudah ditata mengikuti protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid -19….
He he he he… Sah sah saja sih mau sederhana atau mewah yang jelas sama saja serta bakal susah mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah antisipasi penyebaran Covid -19.. Siapa yang bisa melarang mereka untuk datang berbondong bondong ke lokasi tersebut karena mereka adalah simpatisan, pendukung maupun kader yang siap membela maupun memenangkan pertarung di Pilkada seremtak Desember 2020 mendatang…
Ngopi Bareng Jiacep… Cuma mengingatkan saja bahwa penyakit kasat mata memang ada… Boleh saja berkumpul atau datang di kegiatan Pilkada serentak tapi ya harus jaga diri dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan… Para paslon maupun partai pendukung serta koalisi termasuk tim pemenangan harus memberikan contoh yang baik bagi warganya…
Jangan hanya untuk kepentingan politik menjelang Pilkada serentak harus mengorbankan warga terpapar Covid-19 yang membahayakan diri mereka… Ke dua paslon kandidat harus membuktikan bahwa dirinya memang pantas untuk dicontoh dan ditiru dalam penanganan kesehatan diri… Terlebih para tim pemenangan tentunya juga harus memberikan contoh bagi para simpatisan maupun kader yang ada terkait penanganan Covid -19….
Nyok ah.. Kita semua harus juga memahmi kondisi yang tengah terjadi sekarang dengan Covid -19 sehingga pelaksanaan Pilkada mendatang tetap dapat berjalan lancar, aman dan damai walaupun memiliki beda visi maupun misi para paslon… Semua harus didasari kepatuhan diri sendiri untuk tetap menjaga kesehatan agar terhindar dari paparan Covid -19…Semoga saja semua paslon dapat menjaga kesehatan diri sehingga pesta demokrasi mendatang berjalan aman dan lancar… Aamiin…(AP/Debar)