CELOTEH BOCAH DEPOK ‘Survei Jangan Bikin Baper’
DEBAR.COM.-DEPOK- BELAKANGAN ini mulai muncul beberapa survai terkait siapa yang bakal memenangkan pertarungan Pilkada seretak 9 Desember 2020 mendatang antara pasangan calon Wali Kota Mohammad Idris-Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono dengan pasangan calon Wali Kota Pradi Supriatna-Wakil Wali Kota Afifah Alia yang telah mendaftarkan diri secara resmi ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok beberapa waktu lalu…
Survei yang disebar entah dari sumber mana terkesan memenangkan salah satu pasangan namun angkanya sangat luar biasa jauh… Nah ini menjadi salah satu pertanyaan bagi masyarakat dan pemerhati perkembangan pembangunan di Kota Depok selama ini… Bayangkan angkanya mencapai lebih dari 50 persen kemenangan… He he he…
Maklum saja namanya juga survei. Semua orang dan masyarakat pada umumnya sudah paham dan mengerti siapa yang membayar pasti dimenangkan dalam survei.. Ya tergantung tariff.. Ha ha ha itu kata sebagian besar masyarakat…
Namun untuk di Kota Depok yang masyarakatnya sudah semakin kritis serta memiliki pengetahuan serta terpelajar tentunya tidak terpengaruh dengan survei yang dilakukan oknum tertentu yang dinilai hanya untuk menyenangkan salah satu pasangan.. Lebih miris lagi ada saja yang menyakini masalah survei tersebut hingga di sebar kemana mana…. Seakan itu informasi yang valid dan betul…
Seharusnya kita sebagai orang yang awam dan sedikit mengerti politik berada di tengah dan tidak harus membela mati matian salah satu paslon yang maju… Ambil jalan tengah, karena siapa pun yang bakal memenangkan pertarungan di Pilkada Kota Depok tetap saja kita hanya sebagian kecil yang diperhatikan oleh paslon pemenang…
Kegiatan Pilkada serentak Kota Depok sekarang ini tentunya didominasi kalangan anak muda yang terpelajar, pintar dan mulai mengerti arah pembangunan untuk kemajuan masyarakat banyak… Ngak percaya silahkan lihat beberapa kasus yang kerap menjadi viral di media sosial karena kegiatan para pejabat di lapangan….
Memang sih para pemimpin di Depok memiliki tangkisan dengan alasan bahwa masalah itu juga menjadi kewenangan pemerintah propinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat. Tanpa bantuan pemerintah propinsi dan pusat bagimana bisa membangun… He he he…
Sangat terlihat adalah ‘keangkuhan’ membangun kota sendiri sehingga terkesan komunikasi yang harus dilakukan terlupakan atau memang belaga lupa karena merasa saat memenangkan Pilkada lima tahun lalu banyak yang harus ‘dikembalikan’ entah untuk kelompok, keluarga, maupun lainnya… he he he…
Celoteh Bocah Depok hanya mengingatkan Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang ternyata pemilih pemula dan kalangan muda diperkirakan mencapai lebih dari 50 persen… Mereka tentunya sudah paham dan mengerti kondisi empat tahun bahkan 15 tahun belakangan terhadap kemajuan ataas pembangunan Kota Depok…
Jangan sampai mereka nanti malah menjadi salah satu pemenang Pilkada Depok untuk menjadi golongan putih (golput) karena apatis dengan para pemimpin yang maju tanpa membedakan satu sama lain termasuk harus mau menerima saran, kritik dan masukan sekecil apa pun untuk kemajuan pembangunan Depok di masa mendatang…
Siapa pun yang bakal menjadi orang nomor satu dan dua di Kota Depok harus memiliki jiwa seperti itu jika masih memakai cara ‘suka atau tidak suka’ tentunya sangat memprihatinkan…. Sekali lagi siapa pun pemenang dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang adalah ‘Bapak dari Seluruh Warga Kota Depok’ bukan hanya sekelompok atau sebagian orang tertentu saja, Insya Allah semua kegiatan tahapan Pilkada Kota Depok dapat berjalan lancar, aman dan damai … Aamiin…(AP/Debar)