Syiar Debar ‘Waspadai Mentalitas Tsalabah’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA

DEBAR.COM.-DEPOK- Ada dua sifat bawaan manusia yang harus dididik dan diwaspadai, dua sifat ini disebutkan dalam Al-Quran “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (QS. Al-Ma’arij; 19-21).

Jika dua sifat ini, yakni mengeluh saat susah dan pelit saat mendapatkan kebaikan tidak dididik dan malah dituruti, maka akan melahirkan sifat lain yang lebih berbahaya yaitu sifat nifaq.

Dua sifat ini terekam jelas dalam diri seorang Tsalabah bin Hathib Al Anshari, seorang yang tadinya faqir lalu mengeluh dengan kefakirannya hingga ia meminta agar Nabi mendoakan kekayaan baginya. “Doakan aku agar Allah memberiku harta” Ucap Tsalabah. “Celaka kamu, sedikit yang disyukuri lebih baik dari banyak yang tidak sanggup kau syukuri” Jawab Rasulullah SAW. Lalu Tsalabah memaksa lagi, maka Rasul menjawab “Apakah kau tidak ridho menjadi seperti Nabinya Allah (hidup miskin)?”, tetapi Tsalabah tetap bersikeras dengan permintaannya.

Rasulullah SAW kemudian mendoakan Tsalabah hingga ia memiliki seekor kambing yang kemudian beranak pinak seperti ulat. Begitu banyaknya kambing Tsalabah hingga kota Madinah dipenuhi kambingnya. Hal itu menyibukkan Tsalabah yang membuatnya hanya sempat solat zuhur dan ashar. Lalu semakin banyak hingga ia hanya sempat solat jumat, dan semakin banyak hingga solat jumat pun ditinggalkan.

Satu ketika Rasulullah SAW bertanya tentang Tsalabah kepada sahabat lain, mereka mengatakan bahwa Tsalabah begitu sibuk dengan kambing-kambingnya. “Celaka Tsalabah” Ucap Rasulullah SAW. Kemudian turunlah ayat “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.At Taubah : 103)

Rasulullah SAW mengutus ‘amil untuk mengambil zakat Tsalabah, tetapi Tsalabah menolak dan mengatakan bahwa ini adalah pemerasan. Maka Allah SWT pun melarang Rasul-Nya untuk menerima zakat Tsalabah dan Allah SWT pun memberinya stempel kemunafikan (nifaq) hingga yaumil hisab sebagaimana disebutkan dalam QS. At Taubah : 77.

Kemunafikan ini penyebabnya adalah dua sifat di atas, saat susah mengeluh, lalu berjanji jika kaya, proyek goal, rezeki banyak, usaha lancar baru bersedekah, yang kenyataannya saat sudah kaya malah berhitung dan lupa janjinya. Na’uzdubillah.(MUKHRIJ/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button