OpiniPolitikTerkini

Ketua Baress Jiacep: Jangan Rusak Demokrasi Calon Penerus Pemimpin Bangsa

DEBAR.COM.-DEPOK- Panasnya suhu politik Pilkada 2024 di Kota Depok mulai membara menjelang penetapan nomor urut peserta pasangan Calon Wali dan Wakil Wali Kota Depok. Apa yang dilakukan atau dipertontonkan para calon dalam meraih simpati atau suara akan dinilai oleh langsung masyarakat Depok.

Ketua Baress Kota Depok, H. Acep Azhari (Jiacep) menyoroti calon Wali Kota Depon yang melakukan aksi bagi-bagi uang dalam suatu acara dan ini mencederai dalam etika berdemokrasi.

Pemuda adalah calon penerus pemimpin bangsa, yang menjadi harapan bagi seluruh rakyat indonesia. Mereka memilki tugas untuk membangun Demokrasi yang sesuai dengan tujuan para pendiri bangsa, demi kemakmuran rakyat Indonesia.

Para pemimpin bangsa mestinya, memberikan contoh yang baik, kepada para pemuda, agar mereka mampu menjunjung tinggi Pancasila dan Undang Undang Dasar 45.

Ditangan merekalah cita-cita luhur para pendiri bangsa di tentukan, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia harus bisa diwujudkan. Kesejahteraan bagi bangsa dan negara merupakan target yang harus mereka wujudkan.

Pemuda sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan dimasa depan, tidak boleh di ciderai dengan hal hal yang mampu merusak moral dan etika berdemokrasi.

Kolusi, korupsi dan nepotisme bukanlah sesuatu yang harus mereka rawat dan tumbuhkan kedepannya. Mereka harus mampu menghapus segala bentuk perbuatan yang dapat merusak tatanan demokrasi, dan memiliki nilai nilai luhur yang tinggi .

Pemuda tidak boleh dijadikan alat untuk meraih kekuasaan dengan jalan yang tidak sesuai dengan norma-norma hukum dan agama. Mereka harusnya diberikan pengetahuan tentang bagaimana berdemokrasi yang baik, jauh dari hal-hal yang melanggar aturan demi menggapai sebuah kekuasaan.

Money politik bukanlah hal baik yang harus dipertontonkan dihadapan mereka. Pendidikan moral dan etika yang harus di ajarkan kepada mereka, bukan bagaimana cara meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.

Para pemuda sebagai calon penerus pemimpin  bangsa, mestinya diberikan bimbingan agar mampu menjalankan demokrasi yang menjadi harapan dan cita-cita para pendiri bangsa dan segenap rakyat Indonesia yang berazaskan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .

Membagi-bagikan uang saat acara resmi kedinasan merupakan contoh yang sangat tidak mendidik , apalagi disaat akan di gelarnya perhelatan Pilkada, yang dilakukan oleh Calon Walikota yang notabene adalah Wakil Walikota yang saat ini menjabat .

Hal semacam itu bukan hanya dapat merusak moral bagi kaum muda, tapi bisa saja melanggar citra demokrasi yang bersih, yang jauh dari segala bentuk pemaksaan atas hak calon pemilih dan politik uang.

Semoga para pemuda mampu menolak segala bentuk kecurangan dan intimidasi dalam menggunakan hak pilihnya, demi menjunjung tinggi azas Demokrasi yang adil dan beradab.(AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button