Ada Empat Isu Strategis Menjadi Fokus Disdik Depok di Forum Renja

DEBAR.COM.-DEPOK- Pada kegiatan Forum Rencana Kerja (Renja) Disdik Kota Depok, ada empat isu strategis yang jadi fokus utama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok untuk terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di tahun 2026. Isu yang dimaksud antara lain, keterjangkauan aksesibilitas layanan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, relevansi pendidikan, serta peningkatan tata kelola pendidikan.
Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah menegaskan, terkait aksesibilitas layanan pendidikan, Disdik akan memastikan sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan semakin merata, serta meningkatkan bantuan pendidikan agar lebih banyak siswa dapat mengakses pendidikan berkualitas.
“Kemudian, peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi fokus utama, terutama dalam hal kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Kami akan terus memberikan pelatihan dan pengembangan agar mereka mampu membimbing peserta didik dengan kualitas yang lebih baik,” kata Siti Chaerijah Aurijah, Rabu (12/03/2025).
Siti pun menargetkan, lulusan jenjang SMA/SMK sederajat lebih siap menghadapi tantangan zaman dengan pendidikan yang relevan.
“Kami ingin memastikan bahwa semua lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi di dunia kerja serta perkembangan teknologi,” ujarnya.
Baca Juga: Forum Renja DPUPR Depok Prioritas Penanganan Banjir di 2026
Dikatakan Siti, dalam aspek peningkatan tata kelola, pihaknya akan berupaya mewujudkan prinsip good governance untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi dalam pengelolaan pendidikan.
“Dengan sistem tata kelola yang lebih baik, kami optimistis kualitas pendidikan di Kota Depok ini akan terus meningkat,” jelasnya.
Untuk diketahui, isu strategis yang telah dirangkum Disdik Kota Depok juga mengacu pada sembilan program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.
Di antaranya adalah program digitalisasi sekolah, yang mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Kemudian pembelajaran mendalam (deep learning), yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan berbasis kompetensi.
Selain itu, ada juga program sekolah model transformatif, yang berfokus pada inovasi sistem pendidikan. Kemudian program wajib belajar 13 tahun, guna memperluas akses pendidikan bagi seluruh anak.
“Program lainnya adalah memastikan ketercukupan dan kelayakan pendidik dan tenaga kependidikan, agar mutu pengajaran terus meningkat,” pungkasnya. (AR/Debar)