Syiar Debar “Sya’ban, Bulan Persiapan Menghadapi Ramadan”
Oleh : Ustad Mukhrij Sidqy, MA
(Majlis Taklim Fusda Al-Amjad Kota Depok)
DEBAR – Bulan Sya’ban, meskipun tidak termasuk dari empat bulan haram (Al-Asyhur al-hurum yakni Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram). Namun posisinya yang berada antara bulan haram (Rajab) dan bulan suci (Ramadhan) membuat bulan tersebut tak kalah special. Ia menjadi latihan (training), atau pemanasan sebelum menghadapi bulan puasa Ramadan.
Sebagaimana Al-Habib Umar bin Hafidz menyatakan, siapa yang mendapatkan keberkahan di bulan Rajab, maka keberkahan itu akan mengalir ke Sya’ban, dan terus mengalir ke Ramadan.
Bulan Sya’ban di sebut juga bulannya Rasulullah SAW, karena pada bulan inilah turun ayat perintah shalawat bagi umar Islam dan “legitimasi” shalawat dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW
“Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikatnya (senantiasa) bersholawat kepada Nabi, wahai orang yang beriman, bersholawatlah kepadanya dan ucapkanlah salam”.
Mengapa Sya’ban di sebut bulan persiapan?. Dalam riwayat yang shohih dinyatakan dari ummul mukminin ‘Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah terlihat berpuasa sangat sering seperti di bulan sya’ban.
Memang ada pendapat yang menyatakan kemakruhan berpuasa beberapa hari menjelang Ramadan, namun itu merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya agar jangan sebab mengerjakan puasa sunnah lalu menjadi tidak sehat menjalani puasa Ramadan.
Pada bulan Sya’ban pula dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat, sebanyak-banyaknya dengan lafadz yang mutlak. Seperti “Allahumma Sholli ‘ala sayyidina Muhammad” atau lafadz sholawat lainnya.
Karena pada dasarnya, setiap ucapan yang di dalamnya terdapat shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW itu adalah shalawat.
Yang tak kalah penting adalah Malam Nisyfu Sya’ban, dimana pada malam itu, menurut beberapa keterangan menjadi malam dilaporkannya amalan setiap hamba Allah.
Meskipun Allah SWT Maha Mengetahui tiap inci gerak-gerik seorang hamba, namun waktu-waktu tertentu yang dimuliakan menjadi motivasi bagi kita untuk terus memperbaiki amal sholeh. Termasuk diantaranya malam nisyfu (pertengahan sya’ban).
Mudah-mudahan kita menutup buku amalan kita dengan husnul khatimah.(MS/Debar)