SYIAR DEBAR ‘Pahala Haji Tanpa Haji’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Banyak yang sedih bahkan kecewa, ibadah haji yang dinanti bertahun-tahun lamanya harus di tunda, ada yang sabar ada pula yang berkeluh kesah (jazû’a). Namun, ketahuilah, Allah SWT dengan Rahmat-Nya memberikan kita kesempatan untuk mendapatkan pahala yang sangat besar dengan alternatif ibadah lain di bulan Dzulhijjah, dan siapapun yang sudah memiliki spiritualitas haji di dalam jiwanya, tak akan hilang semangat untuk tetap mempersembahkan ibadah yang terbaik kepada Allah walau bukan dengan haji.
Ibadah yang keutamaannya menyaingi haji yang pertama adalah perjalanan menuju salat berjamaah “Siapa yang berjalan menuju salat wajib berjama’ah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju salat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah.” (HR. Thabrani). “Siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci menuju salat wajib, maka pahalanya seperti orang yang berhaji. Siapa keluar untuk salat Sunnah Dhuha, yang dia tidak melakukannya kecuali karena itu, maka pahalanya seperti orang yang berumrah.” (HR. Abu Daud).
Kedua, paket salat subuh. Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang mengerjakan salat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan salat Sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thabrani). Amalan kedua ini sangat luar biasa, karena boleh jadi, orang yang berangkat haji dan umroh saja pahalanya tidak sempurna.
Ketiga, menuntut ilmu. Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR. Ath-Thabrani). Keempat berbakti kepada orang tua. Rasulullah SAW bersabda “Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad.” (HR. Ath-Thabrani)
Demikianlah sebagian dari ibadah yang keutamaannya menyaingi haji dan umroh. Karena boleh jadi, kita ingin menunaikan haji atau umroh dengan niat yang bercampur, mungkin untuk dipanggil haji, berbelanja, atau berfoto ria untuk ditunjukkan kepada khalayak sehingga pahalanya tidak sempurna. Maka, jika kita memiliki spiritualitas haji di dalam jiwa, mestilah kita mencari amalan apapun yang dapat menyaingi haji, meski belum sempat berhaji.(MUKHRIJ/Debar)