Pilkada Depok Dibayangi Mahar Politik ‘
DEBAR.COM-DEPOK- MAHAR politik bukan hal yang baru dalam dunia perpolitikan bagi masyarakat kita menjelang pemilihan kepala desa (Pilkades) maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada) kota/kabupaten bahkan pemilihan umum (Pemilu) hampir selalu terdengar menjelang kegiatan berlangsung.
Apa pun bentuk mahar politik diduga bakal pasti terjadi. Jangan kan untuk kegiatan resmi seperti Pilkades, Pilkada maupun pemilihan presiden. Untuk kegiatan penunjukan atau pun pelantikan di jajaran instansi saja menjadi perhatian masyarakat banyak jika memilih calon pejabat yang masih ada kaitan dengan keluarga, family, kerabat bahkan orang terdekat…
Hemmm… ya itu tentunya sudah dikenal masyarakat kita dengan sebutan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang tentunya akan merusak seluruh sendi kehidupan, sosial dan berbangsa. Apa pun bakal dilakukan untuk dapat duduk menjadi pejabat tapi tentunya dengan iming-iming maupun memberikan imbalan kerja yang tidak baik dalam melaksanakan tugasnya…
Untuk sekarang ini bukan KKN yang kita bicarakan tapi masalah ‘Mahar’ poltik atau lebih dikenal dengan ‘transaksi dibawah tangan’ dalam dunia perpolitikan… Menjelang atau mendekati kegiatan Pilkada serentak 2020 di Kota Depok bahkan di seluruh Indonesia tentunya bakal menjadi sorotan maupun perhatian seluruh masyarakat terkait dukung mendukung pasangan calon yang bakal diusung atau dijagokan untuk menang.
Memang belum bisa dibuktikan atau bahkan sebagian partai politik pengusung bakal calon tentunya dengan keras maupun lugas bakal membantah adanya kegiatan’ Mahar Politik’ itu pun terjadi di Kota Depok yang bakal bersiap mengelar Pilkada 9 Desember 2020 untuk memilih calon wali kota maupun wakil wali kota lima tahun mendatang…
Para petugas maupun pekerja politik boleh saja mengubar kami tidak pakai ‘Mahar politik’ tapi kebersamaan serta satu tujuan membangun, memperbaiki dan lebih meningkatkan lagi pembangunan
Mana mungkin untuk kegiatan sebesar itu tidak ada iming iming ‘Mahar Politik’ atau transaksi dibawah tangan… Siapa yang tidak perlu ‘uang atau dana’ untuk mencari dukungan agar memilih salah satu pasangan kandidat… Itu bukan hal baru dan bohong saja jika tidak pakai dana untuk kegiatan seperti itu…
Bagimana untuk Pilkada Kota Depok adakah Mahar politik… Jawabnya bisa ada bisa juga bisa tidak… Tapi apa mungkin tidak ada, apalagi mengusung calon dengan informasi kebersamaan dan memang satu tujuan saja. Bagi para calon yang memang kader partai saja sudah pasti mempersipakan dana apalagi dari non partai. Tentunya harus mencari dukungan partai lain untuk mendukungnya jelas tidak mungkin gratis…
Zaman sekarang gratis? Haduhhh… Untuk mengajak orang ngobrol biasa dan ngopi aja dah pasti harus menyuguhkan minuman seperti ngopi dan lainnya jelas harus siap dana lah…Kegiatan Pilkada menjadi perhelatan cukup besar bagi kota/kabupaten…
Bagi calon yang sudah pasti maju tentunya harus bersiap diri untuk mengumpulkan pundi pundi atau dana baik untuk partai pengusung maupun tidak memiliki partai.. Bagaimana yang tidak punya partai sesuai aturan KPU calon yang tidak memiliki partai harus menyiapkan ratusan ribu foto copy warga pendukung… Tapi bagi calon non partai yang ingin maju melalui partai pengusung tentunya harus menyiapkan gerbong atau partai.. Nilai atau harga mahar nya jelas bisa dibayangkan…
He he he… Makanya ‘Mahar Politik’ itu bukan hal yang baru tentunya pasti ada tapi nilai besar atau kecilnya tergantung lobi lobi politik yang terjadi sekarang… Pilkada Kota Depok 9 Desember 2020 tentunya bakal terlihat kegiatan itu… Hemmm Bukan suodzon atau buruk sangka nih…
Bisa kita maknai bahwa ‘Mahar’ politik terkait tarik menarik mengusung bakal calon memang masih abu-abu…He he he… Insya Allah semua tidak terjadi dan kegiatan Pilkada Depok 9 Desember 2020 berjalan aman, nyaman dan tenang serta jika memang mereka terpilih menjadi orang nomor 1 dan nomor 2 di Kota Depok dapat menjalankan amanah dengan baik dan tidak iumbar janji dalam kampanye mendatang… Aamiin…(AP/Debar)
