SYIAR DEBAR ‘Pancing Kebaikan Dengan Kebaikan’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA

DEBAR.COM.-DEPOK- Diantara masa sulit yang harus dilalui Nabi Musa as adalah saat ia harus meninggalkan Mesir karena menjadi penyebab kematian salah seorang Qibti (Pribumi Mesir). Ketika itu ia pergi menuju Madyan, tanpa rumah untuk dituju, tanpa saudara untuk dikunjungi, tanpa bekal dalam perjalanan. Di tengah kebingungan itu, Nabi Musa as hanya bisa berucap “Semoga Robb ku menunjukkan aku jalan yang benar”.

Sampai di satu tempat beristirahat, sebuah mata air dimana banyak pengembala memberi minum ternaknya, Nabi Musa as mendapati dua wanita yang menahan ternaknya. Saat itu Nabi Musa as sangat butuh istirahat dan minum, tetapi nampaknya ia merasa kedua wanita tersebut butuh bantuan, segera ia bertanya pada keduanya “Apa keperluan kalian? ” Keduanya menjawab ” Kami tidak akan memberi minum ternak kami hingga para pengembala (Laki-laki) itu pergi, dan kami melakukan ini karena ayah kami sudah tua”

Mengertilah Nabi Musa as bahwa benar kedua wanita terhormat yang tidak mau campur baur dengan para lelaki itu butuh bantuan untuk memberi minum ternaknya. Segera Nabi Musa as membantu kedua bersaudari tersebut dan membawa ternaknya, padahal ia sendiri sedang payah, dan butuh pertolongan, tetapi hal itu tidak lantas membuatnya mengabaikan kesempatan untuk berbuat baik.

Segera setelah ternak kedua bersaudari tersebut diberi minum, Nabi Musa as langsung berpaling menuju tempat berlindung seraya berdoa “Robbi inni lima anzalta ilayya min khoirin faqir” (Ya Robb, atas apa yang turunkan kepadaku dari kebaikan, aku butuh). Doa ini kita pahami, bahwa Nabi Musa as meminta pertolongan atau kebaikan kepada Allah SWT, tetapi beliau juga tahu, bahwa untuk memancing itu harus diawali dengan menolong dan berbuat baik kepada orang lain.

Maka, kita mengerti, bahwa Nabi Musa as meskipun begitu membutuhkan bantuan, pertolongan dan kebaikan, namun tidak membuatnya menjadi individual. Justru saat sulit seperti itulah beliau menjadi manusia sosial. Bukan hanya mementingkan keselamatan diri sendiri tetapi juga berpikir apa yang saya bisa bantu untuk orang lain, dan inilah seharusnya kita sebagai muslim saat semua menderita di hantam oleh pandemi.(MUKHRIJ/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button