Syiar Debar “Ukhuwah Islamiyah & Ukhuwah Baina Al-Muslimin”
Oleh : Ustad Mukhrij Sidqy, MA
(Majlis Taklim Fusda Al-Amjad Kota Depok)
DEBAR.COM.-DEPOK- ‘Al-Akh’ yang secara terminologi berarti ‘Saudara’ memiliki beberapa kriteria. Pertama, memiliki kesamaan. Siapa saja yang memiliki kesamaan dengan kita maka ia adalah ‘akh’ (Saudara) kita. Dalam konteks ini, kita dan seluruh alam (flora, fauna dan makhluk gaib) adalah saudara, karena sama-sama makhluk Allah. Semakin banyak persamaannya semakin kita bersaudara. Sama-sama manusia, sama-sama sebangsa, sesuku, sedaerah, dan seterusnya.
Kedua, memiliki hubungan kekeluargaan (darah, nasab). Siapa saja yang memiliki hubungan ini ia adalah saudara kita. Semakin dekat hubungan kekeluargaannya semakin dekat persaudaraannya. Dalam konteks ini, kita dan seluruh manusia adalah keluarga, sedarah dan senasab. Karena dalam aqidah Islam, semua manusia berasal dari pasangan yang satu yaitu Adam dan Hawa. Jadi jelas semua manusia ini saudara, apapun agama, suku, etnis dan budayanya.
Rasulullah saw bersabda ‘Tidak (sempurna) iman seseorang, hingga ia mencintai saudaranya (akhihi), sebagaimana ia mencintai dirinya’ (HR. Al-Bukhori). Maka, setelah kita memahami konsep al-akh, dengan hadis ini kita akan mengerti bahwa kepada alam dan khususnya manusia, apapun agama, status, suku budayanya harus kita cintai dan menginginkan baginya kebaikan sebagaimana kita menginginkan kebaikan itu untuk diri kita sendiri.
Perbedaan, keragaman yang ada dalam persaudaraan itu di atur dalam satu role yang disebut ‘ukhuwah Islamiyyah’ (persaudaraan berdasarkan nilai-nilai Islam), bukan ‘ukhuwah baina al-muslimin’ (persaudaraan hanya antar umat Islam). Ukhuwah Islamiyah itu berdiri diatas pondasi nilai Islam yang mulia, berupa kasih sayang, tolong menolong, kejujuran, tidak mendzalimi.
Mungkin, selama ini banyak yang salah paham atau disalah pahami terkait ‘Ukhuwah Islamyah’ kemudian dipahami sebagai ‘ukhuwah baina al-muslimin’ saja. Boleh lah kita katakan ‘jika pada yang berbeda agama saja kita harus berbuat baik, apa lagi kepada sesama muslim’, satement tersebut betul. Memang Allah SWT berfirman tentang ciri-ciri sahabat Rasulullah SAW ‘Ruhamâ’u bainahum’ (saling berkasih sayang antar kaum beriman), dan sabda Rasulullah SAW ‘al-muslimu akhu al-muslim’ (muslim adalah saudara muslim lain).
Apa guna persaudaraan antar umat Islam tanpa berdasar nilai Islam?. Inilah yang kemudian disebut Islam simbol, formalitas, dalam istilah pasar disebut Islam bungkusan. Chassingnya Islam, di dalamnya tidak Islam. Maka, kita semua adalah saudara, alam dan khususnya manusia. Dalam bersaudara itu, bergaulah dengan akhlak Islam, baik kepada flora, fauna, non-muslim, teman atau musuh dan manusia lain, khususnya sesama muslim.(MS/Debar)