SYIAR DEBAR ‘Rumah Yang Dikenal Penghuni Langit’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Ketika Nabi Yunus as ditelan ikan, dan berada dalam lapisan kegelapan (gelapnya perut ikan, lautan, dan malam), ia bertekad untuk menjadikan tempat tersebut sebagai tempatnya bersujud (Ja’altu hâdza laka masjida), dan ia bermunajat di dalamnya dengan kalimat yang cukup populer “Lâ ilâha illâ anta subhânaka innî kuntu minadz dzâlimîn” (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan yang dzalim [QS Al-Anbiyâ : 87]).
Secara logika suara Yunus as mustahil ada yang mendengar, dan memang tidak ada manusia yang mendengar, tetapi para penghuni langit (malaikat) mendengar seraya mengatakan “Ya Rabb, kami mendengar suara yang tidak asing sambil merintih, tetapi di tempat yang asing”. Lalu Allah SWT menjawab “Itulah hamba-Ku Yunus as”. Lalu malaikat menegaskan, “Apakah itu hamba-Mu yang amalnya ibadahnya dan dzikirnya yang setiap hari diangkat kau terima?”, “Ya, itulah Yunus” jawab Sang Rabbul ‘âlamîn.
Saat ini, dimana manusia harus lebih banyak di rumah (WFH) akibat mewabahnya Korona, hendaknya menjadi kesempatan untuk kita menjadikan rumah sebagai tempat sujud (masjid). Rumah kita tak seburuk tempatnya Yunus as, tak sesempit, segelap dan sebau perut ikan, maka rumah kita mestilah lebih nyaman dari tempat munajatnya Yunus as, tinggal bagaimana kita menjadikan rumah kita mulia se-mulianya perut ikat yang ditinggali Yunus as dengan berdzikir dan bermunajat kepada Allah SWT.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya rumah yang dibacakan Al-Quran, akan terlihat oleh para penghuni langit, sebagaimana bintang terlihat oleh penghuni bumi”. Hadis ini hendaknya membuat kita yakin dan bergembira bahwa saat rumah kita diisi oleh dzikir, sholat berjamaah, dan membaca Al-Quran, maka rumah kita akan menjadi terkenal dan disenangi oleh para malaikat, dan pastinya akan dilimpahi rahmat Allah SWT.
Lalu mengapa tempat Yunus as disebut asing oleh malaikat? Jelas karena ikan itu bergerak berenang-renang di samudra, itulah mengapa malaikat menyebut Yunus di tempat yang asing, sedangkan rumah tidak berpindah-pindah. Meskipun begitu suara Yunus as terkenal dilangit. Maka, bukan hanya rumahnya yang akan terkenal, tetapi suara yang biasa bermunajat kepada Allah SWT akan terkenal juga oleh para malaikat, meski manusia tidak mengenalnya, dan inilah saatnya, mumpung kita banyak dirumah.(MUKHRIJ/Debar)