Cerita Khansa Bersama Ayodya Pala Menjadi Duta Budaya Menari Di Korea
DEBAR.COM.-DEPOK- Terbang ke Korea Negeri para K-Pop menjadi impian bagi sebagian anak milenial. Terlebih lagi membawa harum nama bangsa mengenalkan budaya Nusantara. Seperti yang dialami Khansa Hasna Tsabita siswi kelas 8 SMPN 5, Beji Timur, Depok. Bersama siswi-siswi sanggar tari Ayodya Pala Depok lainnya tampil dalam festival budaya di Seoul, Korea Selatan membawakan tarian Nusantara. Khansa mengaku senang sekali bisa menjadi pengalaman pertama menari di Luar Negeri di Korea Selatan.
“Awalnya deg-degan saat tampil apalagi di depan orang banyak di Negeri orang. Tentunya, senang sekali karena beberapa kali menampilkan berbagai tarian tradisi Nusantara dalam festival budaya di Seoul, korsel 27 – 30 September 2023 lalu,” kata Khansa, Jumat (03/11/2023).
Khansa merupakan salah satu siswi sanggar tari Ayodya Pala yang terpilih bersama teman-temannya untuk tampil diajang bergengsi di Korea. Dalam acara tersebut dirinya ikut berpartisipasi dengan membawakan tiga tarian diantaranya: Tari Ratoh Jaroe, Tari Bhinneka dan Tari Mambo Simbo.
“Saya sangat senang tampil bersama dengan teman-teman. Yang berkesan itu saat membawakan tari Bhineka. Karena penontonnya juga diajak nari pas flashmob pada ikut,” ujar Khansa putri dari Ustad Hafiedz Ash-Shidqi ini.
Menurutnya, saat menari sangat seru terlebih saat Tari Ratu Jaroh karena pertama kalinya tampil di Luar Negeri dan langsung di Korea. Perasaan seneng terus berlanjut, pada hari kedua di akhir acara Bu Etin sebagai pimpinan Ayodya Pala mendapatkan penghargaan di acara tersebut.
“Jadi, para penari juga banyak yang diajak foto sama penontonnya sampai pada capek senyum. Tentu, semua sangat berkesan karena sebagai generasi milenial kita bisa tetap melestarikan budaya Indonesia melalui tari,” jelasnya.
Untuk bisa tampil maksimal tersebut, bersama tim yang tampil melalui latihan intensif (hampir setiap hari) selama 2 Minggu. Menurutnya semua diarahkan mulai dari gerakan tari, posisi, jangan lupa senyum dll. “latihan yang kita jalani secara intensif agar hasilnya maksimal,” ungkapnya.
Pada saat itu, cuaca di Korea sedang dingin dan tempat yang kita kunjungi ramai oleh pengunjung. Apalagi saat di Gyeongbokgung Palace dipadati pengunjung. ”
Mungkin karena disana lagi ngerayain Chuseok dan disana memang tempat wisat. Walaupun rame, mobilnya gak terlalu banyak dan tertib banget sampahnya dikit gak berserakan,” tutupnya. (MFR/Debar)